Sebagai manusia, kita diwajibkan untuk selalu belajar dari pengalaman yang pernah terjadi pada kita, atau pengalaman orang lain yang kita tahu. Dengan harapan, kita bisa mengikuti jejak pengalaman baik, dan memperbaiki pengalaman buruk. Hal inilah yang terkadang terlupa dari ingatan manusia . Belajar dari pengalaman.

Pada saat saya sedang duduk di bangku SMA, saya iri sekali dengan kawan2 saya yang sudah diijinkan menggunakan kendaraan sendiri. Sedangkan saya? Boro-boro naik kendaraan, uang saku aja ga ada (itu dulu,,). Tiap hari rasanya Bete melulu kalau inget2 hal ini. Selepas SMA, saya mendapat ijin memakai kendaraan, meskipun bukan ijin dari kepolisian (belum ada sim maksudnya, hehe). Belum lama saya boleh memakai kendaraan, sepupu saya yang masih SMA dan sudah diperbolehkan membawa kendaraan sendiri oleh oetunya, kecelakaan. Saya berpikir sekali lagi, dulu mama pernah bilang, emosi remaja itu masih labil. Mama ga yakin saya bisa mengontrol emosi saya waktu di jalan raya. Untuk itulah tidak boleh membawa kendaraan pada saat SMA.

Ada kejadian yang sama, kemarin tante saya mengendarai motor selepas jam pulang kantor. Di perjalanan pulang, ia ditabrak (mungkin tepatnya tidak sengaja tertabrak) siswa SMK yang mengendarai motor dengan ugal-ugalan. Tante terjatuh, dan sampe sekarang masih di UGD. Kalau yang patah tulang tangan atau kaki, masih bisa dibantu oleh sangkal putung (orang yang ahli mengobati tulang2 yang salah letaknya). Nah ini, tengkorak yang patah, bagaimana bisa diperbaiki??? Dan saya tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya…

Saya jadi ingat kejadian kelas 4 SD, dimana saya hanya hidup satu tahun saja seumur hidup dengan ibu yang sangat saya cintai . ibu saya akan mengambil ijasah kakak perempuan saya yang baru lulus dari SMP. Karena tempat dinas ibu saya jauh dari kendaraan umum, dan ibu pun tidak bisa mengendarai motor, akhirnya ibu naik ojek. Di tengah macetnya jalan di dekat jurang, bang ojek berusaha menyelip truk2 besar yang juga ikut nimbrung diantara keramaian. Tidak sengaja, motor bang ojek dicium bagian kanan truk double. Tak ada yang menyangka bahwa ciuman truk bisa membawa maut. Ibu saya jatuh dan meninggal seketika. Sebagai seorang anak kecil yang tidak tahu apa2. Hanya bisa pasrah dengan apa yang terjadi .

Seperti judul diatas, tidak ada seorang pun yang tahu kapan maut itu datang. Saya hanya bersaran ke teman2, berhati-hatilah di jalan raya. Tidak sedikit yang mempunyai kejadian yang mirip dengan yang pernah saya alami. Semua kembali ke anda masing2, hal utama yang mungkin perlu diingat adalah hanya tuhan yang maha mengetahui apa yang akan terjadi.

date Sabtu, 13 Februari 2010

0 komentar to “Tidak ada yang tahu …”

Leave a Reply:

Powered By Blogger